Transisi SMA - Kuliah

     Hai semua ! :) 

     Sudah lama ya kita gak berjumpa ? Pernah jumpa pun aku gak tau dimana.  
     Di postingan aku kali ini, aku ingin menceritakan tentang transisi dunia SMA ku dengan dunia Kuliah ku. Ya ! Aku udah jadi anak kuliahan ! Wahahaha. Udah merasa gede dihadapan adek-adek SMA. Kalau dijalan liat orang pake seragam SMA "Hah ? Masih jaman ya pake seragam ?" "Hah ? Masih SMA ya ?". Wkwkwk sombongnya. Padahal aku juga pernah berada di posisi mereka. Yuks mari kita mulai curhatannya.
     Hari itu 27 Mei 2014, hari yang 'mungkin' ditakutkan para siswa/i SMA se-Indonesia. Karena pada hari itu, hari 'penentuan' 'bakal' kuliah dimana pertama kali diumumkan, pengumuman SNMPTN. Saat pengumuman sudah muncul, kabar dari teman-teman satu angkatan ku bervariasi. Ada yang bahagia karena lulus dan ada juga yang tidak terlalu bahagia namun tidak sedih karena tidak lulus. Sampai akhirnya teman-teman ku yang lain mencoba jalur SBMPTN, UMB, D3, dan ada juga yang mencoba PTS. Alhamdulillah, kawan-kawanku semua melanjutkan kuliah dengan tekad yang membara agar sukses nantinya. Aku sendiri bahagia dan sangat bersyukur bisa lulus SNMPTN di Fakultas yang 'cukup' aku 'cintai' yaitu di Fakultas Kedokteran.
        Proses daftar ulang di universitas sangat panjang dan melelahkan, bolak-balik sana sini, tanda tangan ini itu, tes ini itu. Pfft, luar binasa. Setelah proses daftar ulang universitas, ada lagi proses di fakultas. Yup, capek lagi. Singkat cerita, proses daftar ulang telah aku lewati.
        Transisi yang aku alami :
1. Dari "Disuapi" ke "Makan Sendiri"
    Dulu, aku hanya menerima materi-materi yang dikatakan oleh guru. Sampe rumah, ya bacanya sekitaran apa yang dikatakan guru tersebut dan bacanya pun waktu mau-mau ulangan. Tidak dituntut untuk membaca yang lain, karena yakin dan pasti tidak keluar sewaktu ulangan hahaha. Kalau ditanya "A" jawabnya "Kata guru itu kemarin sih jawabannya blabla..., di buku pun aku baca blablabla". Gak pernah ada refrensi lain, karena gak pernah dituntut. Berbeda dengan dunia kuliah yang sedang aku jalani sekarang. Semuanya terasa bercampur, materi yang sudah diberikan oleh dosen hanya 'superficial' nya saja dari keseluruhan materi yang ada dibuku-buku, kalau bisa dibilang sangat-sangat umum dan mendasar, karena kalau dijelaskan pasti membutuhkan waktu yang panjang dan pertemuan yang berkali-berkali sedangkan masa perkuliahan terbatas. Lalu kenapa harus belajar yang lain kalau yang diterangkan dosen hanya superficialnya saja ? Karena dituntut untuk bisa. Dituntut nya karena apa dan kenapa harus bisa ? Praktikum, Skill Lab, dan Kelas Tutorial, dimana tak hanya materi umum yang dipergunakan, namun semua hal yang bersangkutan. Contoh saja kalau kita diharuskan mempelajari tentang Sepatu, kita tidak bisa hanya mengetahui fungsi sepatu itu apa, tapi bagaimana sepatu itu bisa berfungsi, apa saja bagian-bagian dari sepatu itu, bahan apa yang digunakan untuk membuat sepatu yang baik, kerusakan apa yang terjadi pada sepatu dan apa penyebabnya, dll. Kalau cuma menggunakan materi yang diberikan oleh dosen, penggunaannya ketika praktikum, skill lab dan kelas tutorial tidaklah cukup, padahal untuk menjadi seorang dokter yang baik dan professional, ketiga proses praktikum, skill lab dan tutorial ini sangat menentukan.

2. 'Abang Kakak Kelas' ke 'Abang Kakak Kandung'
       Di SMA dulu, urusan dengan abang kakak kelas itu sebatas kalau ada acara, organisasi, club, atau bahkan nongkrong diwarkop untuk menghilangkan penat sekolah dengan berbagi pengalaman. Beda dengan kuliah, yang aku rasakan lebih dari itu semua. Disini, hubungan kakak/abang-adik leting sangat kuat bagaikan keluarga. Kalau adik-adiknya ada kesulitan dalam mengerjakan tugas, abang/kakak nya bersedia membantu dengan cara memberi tips-tips jitu agar tugasnya selesai. Adiknya mau pinjam jas lab, maka ada ratusan abang/kakak leting yang bersedia meminjamkan jas lab nya. Mau pinjam buku tebel yang harganya ratusan? Dipinjemin. Adiknya buat salah ? Ya dikasih tau dan dimarahi dong supaya adik-adiknya berubah. Dan masih banyak lagi hubungan-hubungan antar adik-kakak/abang leting yang membuatku semakin cinta akan kuliah disini. Memang seperti keluarga dan aku sangat menyukai lingkungan seperti ini. Tidak seperti SMA yang cenderung berpikir "Leting aku ya leting aku, leting kalian ya leting kalian". Sekarang lebih ke "Satu fakultas, kita semua keluarga".  

3. 'Organisasi Dibimbing' dan 'Membimbing Organisasi'
           Walaupun aku belum terjun langsung ke aktivitas organisasi, namun dari pengamatanku melihat abang-abang dan kakak-kakak leting dalam menjalani organisasi sangat berbeda ketika sewaktu di SMA. Ketika SMA, dari pengamatanku sendiri, kegiatan organisasi belum menyentuh fungsi dari organisasi itu sendiri sebagai wadah aspirasi peminat. Kegiatan yang dibuat pun karena hanya 'ritual' rutinitas yang dilakukan setiap tahunnya. Walaupun ada yang baru, tapi itu dari dalam organisasi itu sendiri, bukan dari aspirasi objek yang dinaungi oleh organisasi tersebut. Lain halnya dengan organisasi di kampus, objek atau target dari organisasi tersebut menjadi prioritas utama, semua yang dilakukan demi kepentingan target dan tujuan organisasi tersebut. Seluruh dedikasi diberikan demi tercapainya tujuan dari aspirasi-aspirasi yang sudah masuk. Sehingga ketika suatu kegiatan dilakukan, hasilnya pun maksimal dan mencapai target.

4. Wahai Anak SMA, bersyukurlah kamu.
        Ini hasil dari nomor satu. Betapa bersyukurnya aku pernah merasakan SMA yang hidupnya masih bebas dari tuntutan apa-apa. Sampe rumah bisa nonton tv berjam-jam, di depan laptop berjam-jam, kalau capek bisa tidur langsung jam 9, waktu sama keluarga lebih banyak, keluar sana sini bareng kawan dari pagi sampe tengah malem masih bisa. Sekarang ? Sampe rumah belajar, belajar, belajar, belajar. Rileks hari sabtu minggu, cuman sebentar buat refreshing, palingan ke mall atau tempat bermain-main. Sampe rumah ? belajar lagi, buat tugas lagi. Lah ini kok sempet buat postingan di blog? Sambil belajar loh :) di hari Minggu ! Jeda belajarnya aku pake buat ngetik postingan di blog. Bersyukurlah kamu yang masih SMA ~~~~~~~~~~~~~ #IriTingkatDewa


5. Karena masih semester awal dan baru satu setengah bulan di kuliah, jadi belum banyak transisi yang aku alami dan pengalaman-pengalaman yang aku rasakan. Nanti kalau ada pasti di share lagi kok :) Thanks for reading. 
*dari hati yang terdalam*


3 komentar:

 

Temen-temen Blogger